.


Apakah endometriosis itu?

Endometriosis adalah suatu penyakit di mana jaringan yang mirip dengan lapisan dalam rahim (disebut "endometrium"), yang ditemukan di luar rahim, menginduksi reaksi inflamasi kronis yang dapat menyebabkan jaringan parut. Terutama ditemukan pada peritoneum pelvis, ovarium, di septum rekto-vaginal, pada kandung kemih, dan usus. Dalam kasus yang sangat langka telah ditemukan pada diafragma dan di paru-paru [1-2].

Endometriosis mempengaruhi sekitar 1 dari 10 wanita selama tahun-tahun reproduksi mereka (mis. biasanya antara usia 15 hingga 49), sekitar 176 juta wanita di dunia [3-4]. Namun, endometriosis dapat terjadi sejak menstruasi pertama, dan menopause mungkin tidak mengatasi gejala endometriosis, terutama jika wanita tersebut memiliki jaringan parut atau adhesi dari penyakit dan / atau pembedahan.





Gejala-gejala endometriosis meliputi menstruasi yang menyakitkan, ovulasi yang menyakitkan, rasa sakit selama atau setelah hubungan seksual, perdarahan abnormal, nyeri panggul kronis, kelelahan, dan infertilitas, serta dapat berdampak pada fisik, mental, dan kesejahteraan sosial [1,5]. Rasa sakit yang sangat seringkali merupakan hasil dari kurangnya kesadaran dikombinasikan dengan "normalisasi" dari ketika seorang wanita mengalami gejala awal sampai ia akhirnya didiagnosa dan diobati [5].

Tahapan endometriosis

Tahapan endometriosis

Tahap 1(minimal)  
Terdapat patch terisolasi dari pertumbuhan jaringan endometriosis di luar rahim. Tahapan 1 dan 2 merupakan tahapan peritoneal. Peritoneum adalah lapisan yang terdiri dari sel-sel, pembuluh darah dan jaringan kapiler limfatik yang mencakup perut, dinding panggul dan organ reproduksi.

Tahap 2 (ringan)  
Terdapat beberapa patch kecil dan beberapa wilayah kecil jaringan parut atau adhesi.

Tahap 3 (moderat)
Patch yang terbentuk pada tahap ini merupakan kombinasi lesi yang dangkal serta implan yang mendalam. Ada juga beberapa daerah yang menonjol dari jaringan parut atau adhesi. Pada tahap ini sebagian besar wanita mengalami banyak gejala klasik endometriosis. Pada tahap 3 dan 4 terbentuk pula chocolate cyst - kista dengan darah lama sehingga berwarna coklat gelap (dikenal sebagai endometrioma).

Tahap 4  
Ini adalah tahap yang paling parah. Wanita dengan stadium 4 akan memiliki kombinasi dari lesi dangkal yang banyak dan implan yang dalam, serta perkembangan adhesi yang cepat. Endometriosis usus juga mungkin terlibat. Nyeri panggul yang intens dan menurunnya kesuburan secara umum. Pada ahap ini biasanya telah telah terjadi infiltrasi endometriosis yang melibatkan struktur panggul seperti utero-sakral ligamen (ligamen pendukung penghubung sakrum dan leher rahim), culdesac (ruang tepat di atas vagina antara kolon rekto-sigmoid dan leher rahim ), puncak vagina, jaringan antara rektum dan vagina, dinding samping panggul, ovarium, saluran tuba dan kandung kemih. Ketika infiltrasi endometriosis menjadi sedalam ini, patch diatur aliran darah, sehingga sulit untuk mengontrol pertumbuhannya.

Tahapan penyakit tidak menunjukkan tingkat rasa sakit, kemungkinan infertilitas atau tingkat keparahan gejala yang dialami.

Penyebab endometriosis

Hingga saat ini belum diketahu secara pasti penyebab endometriosis, tetapi sangat mungkin bahwa gen tertentu mempengaruhi perkembangan penyakit ini pada wanita [6]. Dengan demikian, wanita memiliki risiko lebih tinggi terkena endometriosis jika ibu dan / atau saudara wanita mereka memiliki riwayat penyakit tersebut [7]. Faktor lingkungan diduga mempengaruhi terjadinya endometriosis, misalnya paparan dioksin (polutan lingkungan), meskipun sampai saat ini tidak ada hubungan terbukti [8]. Berikut beberapa teori penyebab endometriosis selain genetis dan faktor lingkungan.

 

Dominasi estrogen  

Ini adalah teori yang sangat populer untuk perkembangan endometriosis. Banyak wanita memiliki estrogen yang dominan saat ini, bukan hanya mereka yang memiliki endometriosis. Hal ini disebabkan oleh kelebihan estrogen dalam makanan dan xeno-estrogen  dalam bahan kimia. Faktor lain yang kuat untuk peningkatan estrogen adalah melalui peningkatan penggunaan pil KB.


Teori metaplasia
 
Dalam teori ini, dikatakan bahwa pada dasarnya sel-sel berubah dari struktur sel normal menjadi struktur sel yang tidak normal sesuai dengan pengaruh lingkungan eksternal. Teori ini juga menjadi salah satu ide di balik perkembangan sel kanker. Teori metaplasia menunjukkan bahwa sel-sel dalam tubuh dapat mengubah struktur dan fungsi untuk menjadi sel endometrium ketika mereka dipengaruhi oleh kondisi tertentu. Sebagai contoh, metaplasia bisa dipicu oleh pubertas dan lonjakan estrogen atau sedang terkena xeno-estrogen.

Teori retrograde  

Teori ini yang paling didukung oleh para praktisi klinis. Konsep ini diajukan oleh Dr Sampson lebih dari 90 tahun yang lalu. Dr Sampson, yang seorang dokter kandungan, mempelajari penyakit ini secara sistematis dan pada tahun 1921 mengusulkan bahwa endometriosis adalah hasil dari retograde menstruation (menstruasi balik). Hal ini juga dikenal sebagai 'teori transplantasi', yang menyebutkan bahwa endometriosis disebabkan oleh jaringan endometrium abnormal mengalir sampai saluran tuba dalam darah dan ke dalam perut.

Menstruasi balik terjadi pada banyak wanita dan ini dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh. Namun, tampak bahwa sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi dengan baik pada beberapa wanita dan sel-sel tersebut tidak bisa dibersihkan oleh sistem kekebalan tubuh.


Transportasi kelenjar getah bening

Bagian dari jaringan endometrium dapat dibawa ke bagian lain dari tubuh oleh getah bening dan sistem sirkulasi darah. Teori ini tidak dapat menjelaskan terjadinya endometriosis pada tempat awal (permulaan) tetapi teori ini dapat menjelaskan bagaimana endometriosis dapat ditemukan di bagian lain dari tubuh - seperti paru-paru, dan bahkan pada mata (meski sangat jarang terjadi).


Menunda Kehamilan

Preferensi wanita modern untuk menunda kehamilan bisa menjadi salah satu penyebab perkembangan endometriosis dan peningkatan jumlah penderita. Hormon yang dihasilkan selama kehamilan dan menyusui memiliki efek perlindungan pada rahim dan menghentikan sementara menstruasi. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi frekuensi periode dalam kehidupan seorang wanita. Jika hamil dan melahirkan tertunda, ditambah kombinasi pubertas dimulai lebih awal, frekuensi menstruasi meningkat. Dan hal ini meningkatkan peluang terjadinya menstruasi balik.


Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Sebuah sistem kekebalan yang lemah dapat memiliki dampak yang signifikan. Hampir setiap wanita dengan endometriosis memiliki sistem kekebalan yang terganggu dan hal ini menjadi penyebab mengapa begitu banyak wanita mengalami masalah kesehatan tambahan bersama dengan endometriosis.

Pengobatan


Tidak ada obat khusus untuk menyembuhkan endometriosis hingga saat ini [1,3]. Pembedahan dapat efektif untuk menghilangkan lesi endometriosis dan jaringan parut, tetapi tingkat keberhasilan tergantung pada luasnya penyakit dan keterampilan dokter bedah. Kehamilan bisa meringankan gejala tetapi bukan obat untuk penyakit ini. Histerektomi, dengan operasi pengangkatan semua penyakit pada saat yang sama, bisa meringankan gejala, tetapi bukan merupakan "obat definitif" yang baik. Pengangkatan indung telur pada saat yang sama seperti histerektomi dapat menghilangkan kemungkinan nyeri tetapi menimbulkan efek menopause secara langsung. Ada pendapat bahwa wanita dengan endometriosis memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium. Namun, penelitian ini tidak definitif dengan risiko absolut sangat kecil [9-10]. Meskipun endometriosis dikaitkan dengan peradangan dan disfungsi imunologi, namun belum cukup ada bukti untuk mengelompokkan endomestriosis dalam penyakit autoimun [8].


Beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk menentukan terapi medis yang akan digunakan. Meliputi:
  •      Tingkat keparahan gejala
  •      Jenis gejala
  •      Usia pasien
  •      Keinginan untuk hamil atau tidak
  •      Panjang pengobatan
  •      Mengatasi efek samping obat
  •      Biaya

Informasi lebih lengkap terkait endometriosis bisa klik di sini atau di sini.



Referensi

  1. Kennedy S, et al. ESHRE guideline for the diagnosis and treatment of endometriosisHuman Reprod 2005;20(10):2698-2704.
  2. Guidice LC. Endometriosis. Clinical Practice. N Engl J Med 2010;362(25):2389-98.
  3. Rogers PA, et al. Priorities for endometriosis research: recommendations from an international consensus workshopReprod Sci 2009;16(4):335-46.
  4. Adamson GD, et al. Creating solutions in endometriosis: global collaboration through the World Endometriosis Research Foundation. J of Endometriosis 2010;2(1):3-6.
  5. Nnoaham KE, et al. Impact of endometriosis on quality of life and work productivity: a multicenter study across ten countriesFertil Steril 2011;96(2):366-373.
  6. Painter JL, et al. Genome-wide association study identifies a locus at 7p15.2 associated with endometriosisNat Genet 2011;43(1):51-4.
  7. Moen MH and Magnus P. The familial risk of endometriosis. Acta Obstet Gynecol Scand 1993;72(7):560-4.
  8. Guo S-W, et al. Reassessing the evidence for the link between dioxin and endometriosis: from molecular biology to clinical epidemiology. Mol Hum Reprod 2009;15(10):609-24.
  9. Vigano P, et al. The relationship of endometriosis and ovarian malignancy: a review. Fertil Steril 2008;90(5):1559-70.
  10. Wiegand KC, et al. ARID1A mutations in endometriosis-associated ovarian carcinomas. N Engl J Med 2010;363(16):1532-43.

Berkomitmen untuk menjadi Doktor lulusan Jepang?? 

Beasiswa 4-5 year PhD Phoenix Leader Education Program by Hiroshima University bisa menjadi pilihan tepat mewujudkan mimpimu. Terbuka kesempatan bagi Sarjana Kedokteran, Sarjana Ilmu Kesehatan, Fisika, Teknik Kimia, dan Biologi dengan dukungan biaya kuliah dan biaya hidup dari pemerintah Jepang! “Radiation Disaster Medicine,” “Radioactivity Environmental Protection” and “Radioactivity Social Recovery". Dibuka pendaftaran untuk October 2014. For further information, just visit this link.




Category Selection
IDEC offers several categories of selection. For detailed application requirements, please refer to "Application Guideline".



General Selection
Master' s Program 
Open to applicants who graduated/are scheduled to graduate from a university in Japan before enrollment, who have completed 16 years of formal schooling in a foreign country, and so on.
Most of applicants falls into this category.
  Doctoral Program
Open to applicants who have/are expecting to obtain Master’s Degree or Professional Degree from a university in Japan, who have received a Degree Certificate equivalent to a Master’s Degree or a Professional Degree in a foreign country, and so on.
Most of applicants falls into this category.

Selection as a Student with Careers
Master' s Program
Open to applicants having at least two years of full-time work experience as an employee, official, or teacher in a private company, international organization, governmental organization, local government, or educational organization by the time of enrollment to IDEC, and also have more than one year’s experience in a field related to international cooperation.
 Doctoral Program
Open to applicants working in a research organization, educational organization or private company at the time of application, continuing to hold the position after entrance into IDEC, and be approved to take the entrance examination by the organization.

Selection as Professional Associate (for Master's Program only)
Open to applicants holding either a
 (1) Masters ’s degree or Doctoral degree or
(2) Bachelor’s degree and professional licensing as a lawyer, chartered accountant, pollution prevention manager, consultant engineer, architect, veterinarian, translator, translating guide agent, or clinical psychologist or who has made significant achievement in the field of sports or entertainment, and is recognized as being qualified to study at IDEC.

Special Selection for Senior Citizens
     Open to applicants who is approximately 60 or more years old.
Special Selection for International Students
     Open to non-Japanese citizens residing outside of Japan.

Please read the Application Guideline carefully as ADMISSION QUALIFICATIONS and REQUIREMENTS differs for each selection.
The application guideline and other information, please go to here.
Pengen bisa lihat langsung kebersihan Belanda?? Atau pengen nonton pertandingan klub Ajax favorit kamu?? Yukk coba beasiswa Stuned 2014.

StuNed (Studeren in Nederland) adalah program beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Belanda kepada para mid-career professional Indonesia sebagai bagian dari bentuk kerjasama bilateral antara pemerintah Belanda dan Indonesia.

stuned logo   text

Program StuNed merupakan bagian dari kebijakan kerja sama pembangunan pemerintah Belanda yang bertujuan untuk mendukung pencapaian "UN Millenium Development Goals" pada tahun 2015. Kerangka kerja sama bilateral dengan Indonesia tercantum dalam Multi-Annual Policy Framework 2012 - 2015 yang memiliki 5 bidang yang diprioritaskan yaitu manajemen air (water management), ketahanan pangan (food security), sektor ekonomi (economy sector), sektor judisial (judicial sector), dan hak asasi manusia (human rights).
Program StuNed menitikberatkan pada pengembangan dan penguatan kapasitas institusi dalam rangka mendukung kelima bidang tersebut di atas.
Program beasiswa StuNed bertujuan membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan sumber daya manusia pada institusi-institusi di Indonesia. Melalui program beasiswa StuNed, para peminat individual dapat mengikuti program master dan short course di Belanda. Sementara bagi institusi dapat mengajukan proposal untuk group application.

 

Profil Kandidat

Kandidat StuNed idealnya memiliki komitmen dan motivasi kuat untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kapasitas institusi dimana dia bekerja dan memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda.

Prioritas akan diberikan kepada calon peserta yang unggul secara akademis dan karir,  memiliki rencana studi di area-area yang berkaitan dengan kerja sama bilateral Indonesia dan Belanda (ekonomi, hak asasi manusia (HAM), ketahanan pangan, pengelolaan air, dan judisial), dan bekerja pada institusi yang berkaitan dengan area prioritas kerjasama bilateral kedua negara.
Untuk daftar institusi yang merupakan partner Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, bisa dilihat di sini(15.3 KB).

 

Pilihan Program Studi

Secara umum program studi yang terdapat di database progam studi Studyfinder dan berkaitan erat dengan fokus area Multi-Annual Policy Framework Kedutaan Besar Kerajaan  Belanda dan sektor-sektor pembangunan Indonesia dapat dipilih.
Informasi lebih lengkap bisa kalian dapat di web Neso Indonesia.

Pernah lihat logo nuffic neso di atas ???atau sudah familiar ya??

Bagi yang sudah akrab dengan logo tersebut, mungkin tulisan saya ini akan tidak berarti. Tapi bagi yang belum tahu, semoga sedikit cerita tentang pengalaman apply dan menikmati beasiswa dari negeri kincir angin itu, bisa memberi manfaat. Cekidot ya...^^

Perkenalan dengan si nuffic neso ini bermula saat saya mengikuti pelatihan IELTS sekitar bulan April 2009 di Pusat Bahasa Universitas Hassanudin, Makasar. Mbak Novi, sang representatif menjelaskannya dengan antusias. Namun, saat itu tidak ada keinginan dan bayangan mau ke negara nyaman itu. Jadi informasi menarik itu pun berlalu begitu saja. Dilupakan. Hingga sekitar bulan November 2009, saat saya berstatus mahasiswa semester 1 di Magister Bioteknologi ITB, untuk mengisi waktu luang-yang memang banyak luangnya- saya browsing scholarship 2010. Eh, muncullah tag Netherlands Fellowship Program (NFP) Master and Short Courses 2010.

Akhirnya setelah dibaca-baca, jadi tertarik untuk coba daftar salah satu short course-nya. Nah, karena saya pengajar di fakultas pendidikan tapi sedang mengambil master bioteknologi; maka saya jatuhkan pilihan untuk ikutan program kursus pendidikan dengan durasi waktu 2 minggu. Jadi urutan steps yang saya lakukan begini:

Pertama. Saya baca informasi lengkap tentang NFP ini, mulai dari requirements yang harus dipenuhi, how to apply, application deadlines and procedure. Dari beberapa syarat yang bisa kalian lihat detilnya di sini, yang perlu diperhatikan adalah mempunyai pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang yang bersesuaian dengan short course atau master yang akan diikuti dan mempunyai Letter of Acceptance (LoA) dari lembaga penyelanggara kursus/kuliah yang akan diikuti. nah jika sudah punya pengalaman kerja seperti yang diprasyaratkan, berarti lanjut ke tahap berikutnya. Oh ya, perhatikan due date-nya, karena akan berbeda untuk short course, master dan Ph.D.

Kedua. Memilih program belajar yang akan diikuti, kita bisa melihat daftar programnya di Studyfinder. Tiap program memiliki persyaratan yang berbeda-beda, terutama dalam hal kemampuan bahasa inggris. Untuk short course minimal score IELTS 5,5. Untuk master dan Ph.D bervariasi pada tiap universitas dan jurusan. Kalo yang belum punya IELTS ya silahkan dipersiapkan dulu. Kebetulan saya punya dan sedikit di atas syarat minimal, jadi aman lah...hehe...Trus apa TOEFL ITP tidak bisa?? Bisa kok, untuk TOEFL ITP score minimal 550. Berdasarkan pengalaman saya, persyaratan yang harus dipenuhi selain bahasa, mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan, melengkapi curriculum vitae dan menuliskan statement of motivation 1-2 lembar. Kebanyakan lembaga penyelenggara sudah menyediakan online register. 

Ketiga. Melakukan pendaftaran course dan beasiswa ke lembaga penyelanggara. Terjadi perubahan sistem pendaftaran per Agustus 2014. Sebelumnya, selain mendaftar di lembaga penyelenggara, kita juga harus mendaftar online untuk apply beasiswa NFPnya melalui SOL (Scholarship Online). Nah, sebelum mendaftar, ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan sebelumnya. Dokumen-dokumennya diantaranya adalah:
a. Paspor, bagi kalian yang memang senang traveling atau berburu beasiswa luar negeri, ga rugi lho bikin paspor duluan...kan waktu berlakunya 5 tahun, dengan biaya sekitar Rp. 260.000,-. Persyaratan bikin paspor bisa cek di sini.
b. Surat Keterangan dari atasan, yang isinya kurang lebih tentang alasan kenapa pimpinan merekomendasikan kita untuk ikut program tersebut, dan pernyataan bahwa kita akan tetap digaji dan bekerja kembali sepulang dari mengikuti program tersebut.
c. Riwayat Pengalaman Kerja
d. Rencana setalah selesai mengikuti program tersebut (jangka pendek dan panjang), dalam menuliskan rencana ini, sebaiknya tidak perlu lebay bin alay biar terlihat aduhai; tapi yang realistis.
e. Relevansi/manfaat program yang diikuti dengan tempat kerja
f. Relevansi/ manfaat program yang diikuti bagi negara
Selanjutnya, lembaga penyelenggara akan membalas via email.

Keempat. Setelah semua dokumen telah disiapkan, siap untuk cuus daftar online via SOL di link ini. Awalnya akan diminta untuk membuat user name dan pasword, untuk selanjutnya kita tinggal mengikuti panduan yang ada di halaman tersebut. Setelah mengisi lengkap dan upload dokumen, jangan lupa untuk men-submit-nya sebelum deadline-nya. Kita bisa memantau perkembangan status aplikasi kita melalui page ini juga, apakah eligible/not sampai accepeted/not. 
Update: langkah ke empat ini sudah ga ada ya guys...cek disini lebih jelasnya.

Kelima. Usaha kan sudah tuh, berarti tinggal banyak-banyakin doa...hehe...Pengumuman penerimaan sekitar 6 minggu setelah deadline. Beasiswa ini mengcover visa (biasanya sih gratis tapi kalo harus bayar maka akan di reimburse ketika tiba di sana), tiket PP Amsterdam-Indonesia (Jakarta/Surabaya/kota terdekat yang ada bandaranya) plus bagasinya, transportasi dan akomodasi selama di Belanda, makan, biaya kursus, biaya tambahan utk hidup sehari-hari.

Alhamdulillah, yang awalnya iseng coba-coba...saya berhasil lolos dua kali mendapatkan beasiswa NFP ini. Pertama di tahun 2010, dalam short course Competence Based Learning yang diselenggarakan oleh MDF Training & Concultancy di Ede-Wageningen. Berikutnya di tahun 2012, short course Curiculum and Assessment for Educational Innovation by CITO International yang dilaksanakan di dua kota,  Enschede dan Arnhem. Cerita lengkap tentang pengalaman di dua kursus tersebut akan saya tulis di next post :)

Oiya, yang paling penting dalam berburu beasiswa ini (beasiswa apapun sih...) adalah KEMAUAN dan KESABARAN, disamping kemampuan. Banyak memang yang punya KEMAMPUAN bagus dan super, tapi tidak banyak yang punya KEMAUAN  dan KESABARAN besar. Tidak banyak yang mau menyisihkan waktu untuk cari informasi, mengurus dokumen, mendaftar dan mengirim dokumen yang takes time and effort.

Bagi yang tertarik dan memerlukan contoh dokumen-dokumen saya, please feel free to contact me :)

Good luck, minna-san!! Semangat study abroad!!



 

 
Program for Leading Graduate Schools
To equip excellent students with a broad perspective and originality, and train them to be leaders who are globally successful in a wide range of fields in industry, academia and government, we have gathered together the best teachers and students from within and outside of Japan. Our graduate education has been radically reformed, resulting in consistent, cross-disciplinary doctoral degree programs that enjoy participation from members of industry, academia and government, and guarantee a world-class level of quality. This Program supports such reform: its aim is to drive the formation of a graduate school fitting of the highest level of education.
Basic Principles
Today there still exist throughout the world villages that are unable to receive basic living services such as educational and medical services, regions experiencing endless conflict over the right to use water or land, and communities without an adequate supply of energy or resources. Conversely, the mature society of Japan is currently facing different social issues: marginal villages that do not have adequate access to educational or medical services, and day-to-day transportation issues in island and semi-mountainous areas that have no guaranteed mode of transporting people or goods. Today’s global society needs to be a flexible, enduring, and peaceful society of coexistence where such disadvantages, positioned on the dividing line between economic growth and maturity, are accepted as conditions for us to coexist and cohabit this Earth.
In recent years, the use of cell phones is evident even amongst villagers in remote villages in far outlying developing nations. Compact solar cell panels are used to generate power, and there is increasing use of LED light bulbs, which can convert to light a tiny amount of power stored in a small battery. With the spread of such technology, the monotonous, long, dangerous nights in developing nations have been changed into meaningful time filled with energy. State-of-the-art science and technology developed in advanced nations and supporting today’s society now has the potential to dramatically transform not only advanced nations but societies in developing nations as well. We will work closely with regions facing problematic issues such as these, develop proposals based on their needs, expand the potential of such state-of-the-art science and technology, to implement onsite reverse innovation that more effectively leads society in the right direction.
Onsite reverse innovation is a means to overcome the issues faced by disadvantaged regions based on those regions’ unique societies and cultures that have grown diversely over time and space. It is the starting point of a cycle whereby the required advanced science and technology is identified (developed) and nurtured (applied/implemented) in the regions. We believe that a cycle of science and technology led by the culture of the region concerned is the way forward for the creation of a flexible, enduring, and peaceful society of coexistence. Based on this concept, we will train the three types of innovators required to ensure that the appropriate state-of-the-art science and technology is applied and implemented in onsite innovation. It is expected that these innovators, who may also be called multicultural coexistence instigators, will act as leaders in the creation of a convivial society to address mutually-created cultural, technical and social innovation onsite, and contribute to the resolution of issues regarding disadvantages in regional communities.
Cultural Creation Innovators
Trained to create culture adapted to social and environmental change as well as technical innovation
  • Teachers and educational administrators who protect and nurture culture and design regional development
  • Journalists and international NGO staff who communicate the identity of the region through onsite media, etc.
Technical Creation Innovators
Trained to create science and technology to match with the issues in culture and social environments in disadvantaged regions
  • Corporate engineers who generate low-cost technology that functions even under poor conditions
  • Technology transfer experts and entrepreneurs who match technology develop concepts with diverse values and environmental changes
Social Implementation Innovators
Trained to achieve the balanced implementation into society of the diverse cultures and new science and technology that have been created
  • Administrative and development consultants who identify optimal onsite solutions under difficult conditions
  • Government workers, regional administration employees and international cooperation organization employees who work to reach consensus among stakeholders with differing values 
More information click here  leaflet Taoyaka PhD Program